Backpackeran 4D3N ke Malaysia dan Singapura 2 Jutaan vs Investasi di Sukuk Ritel + Simulasi Sukuk Ritel SR011 dan Saham

Halo, saya kali ini ingin menulis sesuatu tentang investasi. Saya dapat inspirasi ketika melihat kiriman di linimasa facebook yang dikirim oleh teman saya. Ia berbagi tautan tentang jalan-jalan dengan biaya hanya 2 jutaan dari sebuah artikel.

Tautannya ada dibawah ini jika kamu ingin membacanya. Yuk kita bandingkan, apakah kamu perlu jalan-jalan atau investasi.
Total untuk 4 hari 3 malam = Rp2.064.000
Backpackeran 4D3N ke Malaysia dan Singapura 2 Jutaan

Untuk mengawali tulisan ini, saya akan menjelaskan tentang sukuk terlebih dahulu.

Apa sih sukuk itu?

Sukuk adalah salah satu jenis Efek (instrumen) syariah, namun sukuk tidak sama dengan obligasi. Sukuk adalah efek syariah berbasis sekuritisasi aset sedangkan obligasi berbasis surat utang. Akad yang digunakan oleh sukuk itu adalah akad pembiayaan sedangkan obligasi menggunakan akad pinjaman. Sukuk harus mempunyai aset yang jelas sebagai dasar penerbitannya (underlying asset).

Lalu, sekuritisasi aset itu apa?

Sekuritisasi aset adalah produk investasi yang merupakan hasil konversi aset riil menjadi produk keuangan untuk jangka waktu tertentu. 

Setelah dijelaskan tentang sukuk, mari kita bahas berapa sih yang bakal kamu dapat dari sukuk yang sedang ditawarkan saat ini, yakni Sukuk Ritel SR-011?

Apa yang akan kamu dapatkan jika uang sebesar 2 juta rupiah diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR-011 yang sedang ditawarkan oleh Pemerintah ke masyarakat saat ini? Bisa dapat berapa?

Sukuk Ritel SR-011 menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased dengan imbal hasil 8,05% per annum fixed dan sudah mendapat pernyataan sesuai syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI. Pajak untuk sukuk ditetapkan sebesar 15% lebih rendah dari deposito yang sebesar 20%. Imbal hasil sukuk ritel ini akan dibayarkan setiap tanggal 10 pada tiap bulannya selama 3 tahun tenor SR-011 ini. SR-011 ini bisa kamu pesan dengan minimum pemesanan 1 juta rupiah dan maksimum 3 miliar rupiah melalui mitra distribusi yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Seperti apa sih ciri akad Ijarah Asset to be Leased itu? 
Ciri utama dari Ijarah Asset to be Leased itu adalah penggabungan akad Ijarah bil Ujrah dan Akad Wakalah.

Sekarang, Yuk mari kita hitung cuan nya, jika kamu investasikan 2 juta rupiah dari budget jalan-jalan kamu.

Untuk imbal hasil pertama akan dibayarkan pada tanggal 10 Mei 2019, ini saya baru tahu pembayaran imbal hasil cukup lama alias long period, biasanya cukup pendek. 

Modal : Rp2.000.000

Untuk imbal hasil pertama menggunakan rumus berikut:
Rumusnya (8,05% x 13/31 x 1/12 x Modal) + (8,05% x 1/12 x Modal)
Imbal hasil 1 : (8,05% x 13/31 x 1/12 x Rp2.000.000) + (8,05% x 1/12 x Rp2.000.000)

Sebelum pajak : Rp19.043
Setelah pajak : Rp16.187

Jadi untuk imbal hasil yang akan kamu terima pertama kali jika kamu menginvestasikan senilai 2 juta rupiah adalah Rp16.187.

Lalu bagaimana dengan bulan-bulan berikutnya sampai selesai? Yuk mari kita hitung kembali.

Untuk imbal hasil kedua dan seterusnya menggunakan rumus berikut:
Rumusnya (8,05% x 1/12 x Modal)
Imbal hasil 2 dst. : (8,05% x 1/12 x Rp2.000.000)

Sebelum pajak : Rp13.417
Setelah pajak : Rp11.404

Nah, untuk bulan kedua dan seterusnya, kamu akan dapat Rp11.404.
Jadi jika kita total selama 3 tahun maka kamu akan dapat Rp403.928 loh.

Lumayan bukan?

Jika kamu ingin memesan sukuk ritel ini kamu bisa kunjungi portal sukuk ritel di sini Sukuk Ritel

Selanjutnya jika budget jalan-jalan kamu diinvestasikan melalui saham, khususnya saham syariah.

Simulasi hitungan :


Unduh simulasi di sini.

Apa sih saham itu?

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan.

Lalu, apa itu saham syariah?

Saham syariah adalah efek berbasis ekuitas yang memenuhi prinsip Islam.
Untuk transaksi jual beli saham ini menggunakan akad Bai' al-Musawamah atau jual beli secara berkelanjutan.

Jika kamu memiliki saham, maka kamu juga akan bisa mendapatkan dividen dan gain dari saham yang kamu punya. Namun, disamping itu juga ada risiko yang melekat, bisa perusahaan yang menerbitkan saham itu bangkrut, delisting atau penyebab lainnya. Jadi, sebelum membeli saham lebih baik mempelajari terlebih dahulu risikonya.

Nah, sekarang kita hitung berapa sih dividen yang akan didapat jika memiliki saham Astra Internasional Tbk. (ASII), Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)?

Kita bahas satu per satu.

Ukuran saham itu adalah lembar saham. Minimal yang dapat kita miliki adalah 1 lot yang setara 100 lembar saham.

Sekarang kita hitung untuk Astra terlebih dahulu...

Harga saham Astra Internasional Tbk. (ASII) per penutupan tanggal 6 Maret 2018 adalah Rp7.325/lembar saham. Dengan uang 2 juta rupiah, kamu bisa mendapatkan 2 lot saham ASII ini dengan total Rp1.465.000 (tidak termasuk biaya broker) dan kamu masih punya sisa uang Rp535.000 yang bisa kamu pergunakan untuk membeli saham lainnya yang bagus.

Astra Internasional Tbk. (ASII)
2 lot = 200 lembar saham
Rp7.325 X 200 = Rp1.465.000 (tidak termasuk biaya broker).
Dividen tahun buku 2017
Dividen Interim : Rp55/lembar saham
Dividen Final : Rp130/lembar saham
Jika kamu punya 200 lembar saham, maka kamu akan dapat dividen sebagai berikut
Dividen Interim
Sebelum pajak : 200 x 55 = Rp11.000
Setelah pajak 10% : Rp9.900
Dividen Final
Sebelum pajak : 200 x 130 = Rp26.000
Setelah pajak 10% : Rp23.400
Jika ditotal semua dividen yang sudah kamu terima, maka jumlahnya sebesar Rp33.300 atau sekitar 2,27% dari total uang yang sudah kamu belikan saham ASII ini.

Lumayan bukan? Ini belum termasuk gain yang bisa kamu dapat apabila harga saham ASII naik.

Misalnya harga saham naik menjadi Rp8.000/lembar saham. Maka, hitungan gain nya jadinya begini:

Hitungannya, Rp8.000 - Rp7.325 = Rp675, ini adalah gain atau keuntungan kamu untuk 1 lembar saham. Karena kamu punya 2 lot, maka kamu kalikan dengan 200 lembar saham yang kamu miliki. Sehingga, keuntungan yang kamu dapatkan menjadi sebesar Rp135.000 atau kamu untung 9,22%. 

Menarik bukan?

Begitu juga dengan perhitungan saham lainnya. Untuk saham yang lain, saya akan langsung menghitungkan dividen dan gain nya.

Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
Harga saham: Rp7.200 (6 Maret 2019)

2 lot = Rp1.440.000 (tidak termasuk biaya broker). Sisa Rp560.000 yang bisa kamu pergunakan untuk membeli saham lainnya yang bagus.
Dividen tahun buku 2017
Dividen Final : Rp237/lembar saham
Jika kamu punya 200 lembar saham, maka kamu akan dapat dividen sebagai berikut
Dividen Final
Sebelum pajak : 200 x 237 = Rp47.400
Setelah pajak 10% : Rp42.660
Maka jumlahnya sebesar Rp42.660 atau sekitar 2,96% dari total uang yang sudah kamu belikan saham INDF ini.

Misalnya harga saham naik menjadi Rp8.000/lembar saham. Maka, hitungan gainnya jadinya begini:

Hitungannya, Rp8.000 - Rp7.200 = Rp800, ini adalah gain atau keuntungan kamu untuk 1 lembar saham. Karena kamu punya 2 lot, maka kamu kalikan dengan 200 lembar saham yang kamu miliki. Sehingga, keuntungan yang kamu dapatkan menjadi sebesar Rp160.000 atau kamu untung 11,11%. 

Menarik bukan?

Kesimpulannya

Perhatikan, apakah kamu sedang membutuhkan liburan atau tidak. Jika kamu tidak sedang membutuhkan liburan ada baiknya uang tersebut kamu investasikan. Karena hemat dengan pelit itu beda tipis, tergantung siapa yang memandang.

Sumber bacaan

  1. Buku Pasar Modal Syariah, penulis Irwan Abdalloh
  2. Portal Sukuk Ritel
  3. Portal ASII di KSEI
  4. Portal INDF di KSEI
Semoga Bermanfaat
  • Disclaimer on

Komentar